Anemia (Hb Rendah) pada Bayi Baru Lahir, Jangan Khawatir Bunda
Anemia adalah suatu keadaan kadar hematokrit atau konsentrasi hemoglobin >2 SD (standar deviasi) di bawah rerata kadarnya sesuai usia. Penyebabnya dibagi menjadi tiga golongan besar yaitu, kehilangan darah, peningkatan destruksi eritrosit, atau penurunan produksi eritrosit. Anemia biasanya bukan merupakan diagnosis akhir, tetapi merupakan gejala penyakit yang mendasarinya. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi detail untuk mencari penyebab.
Diagnosis anemia pada bayi baru lahir harus ditegakkan berdasarkan berat badan lahir, usia kelahiran, tempat, waktu, dan metode pengambilan sampel. Tanpa memperhatikan faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan kesalahan diagnosis. Pada saat lahir hingga usia 2-3 bulan, bayi yang dilahirkan sebelum waktunya (preterm) memiliki kadar hemoglobin yang lebih rendah dibandingkan dengan bayi normal pada umumnya. Tabel diatas adalah tabel kadar Hb bayi baru lahir berdasarkan usia kehamilan.
Jadi, ayah dan bunda sekalian tidak perlu khawatir jika bayi punya kadar Hb yang rendah. Bisa jadi itu kondisi yang normal/fisiologis. Pada proses fisiologis tidak perlu dilakukan intervensi. Pada proses patologis, anemia biasanya merupakan gejala penyakit yang mendasarinya. Evaluasi komprehensif harus dilakukan mulai dari anamnesis lengkap, pemeriksaan fisik, hingga pemeriksaan penunjang diperlukan untuk menegakkan diagnosis yang tepat. Terapi meliputi transfusi darah, transfusi tukar, suplementasi zat gizi, dan yang paling penting adalah mengatasi penyakit yang mendasarinya.
Diringkas oleh Tim PKRS RSU Siaga Medika Purbalingga
Sumber :
Risalina, M. 2014. Diagnosis Banding dan Penatalaksanaan Anemia Neonatus pada Cermin Dunia Kedokteran. CDK-221/Vol. 41 no. 10. Diakses pada 6 Oktober 2022